Secara harfiah metode berarti cara.
Djamarah (2006: 46) mengatakan “metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Senada dengan pendapat tersebut,
Aly (2008: 19) mengatakan “metode berarti cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelasanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Sementara
Ramayulis (2001: 2) mengatakan “metode berarti jalan atau cara yang harus
dilakui untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan penjelasan arti metode
tersebut dapat disimpulkan bahwa metode adalah langkah-langkah atau cara yang
ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Metode mengatur segala
sesuatu yang harus direncanakan, dipersiapkan serta bagaimana melakukan
kegiatan sehingga dapat mencapai hasil maksimal.
Istilah metode pembelajaran dibedakan
dari istilah strategi, model, serta prinsip pembelajaran. Istilah metode pembelajaran mempunyai
makna lebih luas dari pada strategi, model, maupun prinsip pembelajaran. Aly
(2008: 159) mengatakan “metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar”. Metode pembelajaran adalah suatu pola digunakan
sebagai pedoman dalam pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam setting
tutorial serta untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Djamarah (2006: 46) mengatakan “dalam
kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya
bervariasi sesuai dengan tujuan ingin dicapai setelah pengajaran berakhir.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya tanpa menguasai metode
pembelajaran”. Oleh karenanya, dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak harus
terpaku menggunakan satu metode, tetapi guru dapat menggunakan metode
bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan.
Metode pembelajaran adalah kerangka
konseptual melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu serta berfungsi sebagai pedoman para
perancang pembelajaran maupun para pengajar dalam merencanakan serta melakukan
aktivitas pembelajaran. Kegiatan belajar dirancang dan dilaksanakan dengan
penuh keahlian guru dapat menghasilkan suasana serta proses pembelajaran
efektif.
Metode pembelajaran merupakan kerangka
konseptual menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar, berfungsi sebagai pedoman guru dalam merancang
serta melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran.
Dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran diperlukan perangkat pembelajaran
dapat disusun serta dikembangkan oleh guru.
Metode pembelajaran terdiri atas metode
pembelajaran langsung (Direct instruction), metode pembelajaran
kooperatif, (Cooperatif learning), metode pembelajaran berdasarkan
masalah (Problem based learning), metode pembelajaran diskusi (Discussion),
serta metode pembelajaran strategi (Learning strategi).
a.
Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction)
Pembelajaran langsung (direct
instruction) adalah pembelajaran dirancang untuk meningkatkan hasil
belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif serta pengetahuan prosedural,
disusun dengan baik serta diajarkan secara bertahap (step by step).
Fatkhurrohman (2009: 91) mengatakan “pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan
untuk mengetahui tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedual adalah pengetahuan
tentang bagaimana melakukan sesuatu.”
b.
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning)
Sanjaya (2009: 239) mengatakan
“pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan”. Pembelajaran kooperatif juga dinamakan pengajaran teman
sebaya.
c.
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Base Instruction)
Pembelajaran berbasis masalah adalah serangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara alamiah (Sanjaya, 2009: 212). Masalah autentik diartikan
sebagai masalah kehidupan nyata ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Diskusi (Discussion)
Sagala (2011: 208) menyatakan bahwa “diskusi
adalah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang
dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan
pengujian ide-ide atau pendapat dilakukan beberapa orang yang diarahkan untuk
memperoleh pemecahan masalah dan mencari kebenaran”. Metode diskusi merupakan
satu metode belajar bersama dengan cara tukar pikiran.
e.
Learning Strategis
Sagala (2011: 89) mengatakan “pengajaran
yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat,
bagaimana berpikir serta bagaimana memotivasi diri sendiri.” Pendapat tersebut
mengisyarakatkan bahwa pembelajaran hendaknya menempatkan siswa sebagai subjek
pembelajaran yang aktif bukan objek pembelajaran pasif.