Selasa, 28 Februari 2012

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan. Nasution (1999:101) mengatakan “revolusi industri sebagai akibat kemajuan teknologi serta pengetahuan sejak akhir abad ke-19 turut mempengaruhi pendidikan dengan menghasilkan alat-alat atau media untuk pendidikan”.
Pendidikan merupakan suatu hal sangat penting bagi setiap orang karena dengan pendidikan seseorang itu akan lebih mudah menuntun hidupnya ke arah lebih baik dalam hubungannya terhadap keluarga, masyarakat, agama maupun bangsa. Keberhasilan program pendidikan ditandai dengan prestasi peserta didik baik dan sebaliknya apabila prestasi belajar peserta didik menurun,   menandakan program tersebut belum dapat mencapai tujuan. Untuk   mengetahui   hasil suatu   proses  pembelajaran yaitu melalui evaluasi. Hamalik (2002:211) mengatakan “evaluasi adalah cara untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar para siswa dalam program pendidikan yang telah dilaksanakannya”.
Tarigan (1991:42) mengatakan “pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat.” Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik apabila dipelajari sejak dini dan berkesinambungan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa disertakan dalam kurikulum. Hal ini berarti setiap peserta didik dituntut untuk mampu menguasai bahasa terutama bahasa resmi suatu negaranya. Begitu pula di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi materi pembelajaran wajib diberikan di setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Hal itu dilakukan supaya peserta didik mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta mampu menerapkannya dalam kehidupan masyarakat.
Kemampuan berbahasa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagaimana disebutkan Sanjaya (2008:39) mencakup empat aspek penting, yaitu (1) keterampilan mendengar, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kemampuan berbahasa ini berhubungan erat dalam usaha seseorang memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Berbagai usaha dilakukan untuk membina bahasa agar benar-benar memenuhi fungsinya.
Depdiknas (2003:6-7), menyebutkan mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berikut.
(1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, (2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, (5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah intelektual manusia Indonesia.
Dalam proses pembelajaran, komunikasi memegang peranan penting dalam berhubungan antara guru dan peserta didik. Usman (2002:1) mengatakan “keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya”. Salah satu masalah yang timbul dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran adalah masalah verbalisme, yaitu anak dapat menghafal dan mengucapkan kata-kata tetapi tidak dapat memahami maksud atau artinya. Karena guru dalam menyampaikan bahan pengajaran hanya menggunakan bahasa lisan atau tulisan tanpa disertai alat pendukung lebih konkrit untuk memperjelas materi pelajaran. Agar komunikasi antara guru dan peserta didik berlangsung baik serta informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa, maka perlu menggunakan media.
Usman (2002:11) mengatakan “media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya”. Rudi Bretz (dalam Usman 2002:27) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Salah satu dari tiga unsur pokok tersebut yaitu media visual. Dengan media tersebut siswa akan lebih mudah mengingat penjelasan-penjelasan yang disertai dengan gambar. Arsyad (2007:17) mengatakan “lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar”.
Dalam pendidikan, aktivitas memandang termasuk dalam kategori aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan kegiatan melibatkan unsur jiwa dan raga. Djamarah (2002:118) mengatakan “belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan kuat baik dari dalam maupun dari luar sebagai upaya lain yang tidak kalah pentingnya”.
Patoni (2004:115) mengatakan “dengan menggunakan media pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik berarti guru telah membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis dalam diri mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi dan perkembangan kepribadian mereka”, sedangkan Rasyid (1996:59) mengatakan “sikap jiwa siswa yang tenang dengan minat belajar besar sangat potensial sekali dibutuhkembangkan sebagai dasar materi kebahasaan dan sebagainya”.
Penggunaan media pembelajaran bukan sekedar upaya untuk membantu guru dalam mengajar, tetapi lebih dari itu sebagai usaha memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Akhirnya media pembelajaran memang pantas digunakan oleh guru, bukan hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu kelancaran bidang tugas yang diemban untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas peserta didik. Anak sebagai subyek pembelajaran memiliki kekuatan psikopisik, jika memperoleh sentuhan tepat akan mendorong anak berkembang dalam kapasitas mengagumkan. Oleh karena itu pendidik harus membangun kemampuan pada dirinya agar dapat merubah gaya-gaya mengajar bersifat tradisional menjadi gaya mengajar modern, sehingga guru mengajar dengan luwes dan gembira.
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran menyebabkan guru mampu mengefektifitaskan penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk media yang sering digunakan dalam pendidikan adalah media gambar. Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Sadiman (1984:24) mengatakan:
Media gambar akan membantu siswa dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.




Gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di setiap kegiatan pengajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak diproyeksikan untuk mengamatinya. Media gambar termasuk kepada gambar tetap atau still picture. Menurut Sadiman (1984:26) media gambar terdiri dari dua kelompok, yaitu pertama flat opaque picture atau gambar datar tidak tembus pandang, misalnya gambar fotografi, gambar dan lukisan cetak dan transparent picture atau gambar tembus pandang, misalnya film slides, film strips dan transparancies.
Media gambar dimaksud dalam penelitian adalah Flat opeque picture, karena gambar datar tidak tembus pandang ini mudah pengadaannya serta biasanya relatif murah. Jadi media gambar adalah media dipergunakan untuk memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima (siswa). Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Melihat fenomena para pelaku pendidikan yang berada di lingkungan pendidikan, di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan, dalam mengemban tugas sehari-hari selaku pendidik masih banyak melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan menerapkan gaya-gaya atau model mengajar tradisional seperti “aku bicara, kalian mendengarkan, guru menerangkan, anak atau siswa disuruh diam”, padahal diamnya anak belum tentu mereka senang dan paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
Oleh karena alat-alat hasil kemajuan teknologi sudah sedemikian majunya, tidaklah pada tempatnya lagi jika penyampaian pesan-pesan pendidikan masih secara verbalitas atau dengan kata-kata belaka. Patoni (2004:116) mengatakan “pendidikan harus sejalan dengan kemajuan cara manusia menggunakan semua alat untuk proses pembelajaran di sekolah menjadi efektif”.
Alasan pemilihan media gambar sebagai media dalam meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia karena penggunaan media gambar berseri akan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan Ambarjaya (2008:31) bahwa “gambar-gambar bisa memberikan motivasi belajar, walaupun bukan satu-satunya.” Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sumiati (2008:126) mengatakan “gambar memiliki beberapa peran di dalam  keterampilan seperti dapat memotivasi siswa, berkontribusi terhadap konteks bahasa yang digunakan, serta dapat memberikan informasi.”
Media gambar berseri merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi dan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media gambar terhadap prestasi siswa pada Bidang Studi Bahasa Indonesia secara objektif di kelas VII MTs Negeri Martapura perlu dilakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Gambar Berseri Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012”

1.2.       Batasan Masalah
Berdasarkan luasnya kajian terhadap penggunaan media gambar berseri dan prestasi belajar maka peneliti batasi permasalahan penelitian ini sebagai berikut.
1)        Penggunaan media gambar berseri di kelas VII MTs Negeri Martapura.
2)        Prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura yang diketahui dari dokumentasi nilai raport.
3)        Pengaruh penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII MTs Negeri Martapura.

1.3.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini adalah.
1)        Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan media gambar berseri di kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012?
2)        Bagaimanakah prestasi belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012?
3)        Bagaimanakah pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012?

1.4.       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah arah maksud penelitian dilaksanakan. Tujuan penelitian ini terbagi dua yaitu tujuan teoritis dan tujuan praktis.
1.4.1.      Tujuan Teoritis
Secara teoritis tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur bidang penelitian pendidikan.
1.4.2.      Tujuan Praktis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini secara praktis sebagai berikut.
1)             Mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan media gambar berseri di kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012.
2)             Mengetahui prestasi belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura Kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012.
3)             Mengetahui pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas VII MTs Negeri Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun Pelajaran 2011-2012.

1.5.       Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini sebagai berikut.
1.5.1.      Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah intelektual bidang penelitian pendidikan khususnya mengenai efektifitas penerapan media gambar berseri dalam pembelajaran.
1.5.2.      Manfaat Praktis
1.        Bagi Guru
1)        Sebagai masukan kepada guru terkait penggunaan media gambar berseri dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
2)        Sebagai bahan korektor terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan.
2.        Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam mengembangkan bentuk media pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
3.        Bagi peneliti
1)        Mengaplikasikan teori yang diperoleh.
2)        Menambah pengalaman dalam penelitian terkait penggunaan media gambar berseri dalam pelajaran bahasa Indonesia.

1.6.       Sistematika Penulisan
Untuk menghasilkan suatu pembahasan yang lebih runtut, penulis susun sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB I    PENDAHULUAN
Bagian ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II  LANDASAN TEORI
Bagian ini terdiri atas Media Gambar Berseri, Prestasi Belajar, Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar, dan Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia.
BAB III             METODOLOGI PENELITIAN
Bagian ini terdiri atas jenis penelitian, variabel penelitian, devinisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan hipotesis penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini terdiri atas deskripsi wilayah penelitian, penyajian data, pengolahan data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V  PENUTUP
Bagian ini  terdiri atas kesimpulan dan saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar