Para ahli telah mengemukakan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Slameto (1995: 54) mengatakan ”faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digulongkan menjadi dua golongan yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dalam diri
individu sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor di luar individu”.
Masing-masing faktor tersebut saling terkait satu dengan lainnya sehingga
masing-masing faktor harus mendukung serta melengkapi faktor lainnya. Faktor
dari dalam merupakan faktor bawaan sedangkan faktor dari luar merupakan faktor
pelayanan.
a.
Faktor dari
dalam Diri Individu (Faktor Intern)
Terdapat banyak faktor dalam diri individu atau pelajar
yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek
jasmaniah maupun rohaniah dari individu. Oleh karenanya, di dalam membicarakan
faktor intern mempengaruhi prestasi belajar individu dikelompokkan menjadi dua
yaitu faktor jasmani serta faktor rohani atau psikologis.
a.
Faktor Fisiologis atau Jasmaniah
Faktor fisiologis adalah faktor berkaitan dengan kondisi
fisik seseorang atau kondisi jasmaniah seseorang. Faktor ini merupakan faktor
bawaan dalam diri seorang individu, melekat pada dirinya, serta sebagian
menjadi karakteristik dirinya. Slameto (1995: 54) menyebutkan bahwa faktor
jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor fisiologis ini ada
bersifat permanen seperti cacat tubuh permanen, ada pula bersifat sementara
seperti kesehatan.
Faktor jasmani mencakup kondisi serta kesehatan jasmani
dari individu. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya. Dalam proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing serta berkurangnya fungsi dari alat-alat inderanya. Agar orang
dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap
terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,
belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi serta ibadah.
Selain dari kesehatan, cacat tubuh juga merupakan faktor
penentu dari hasil belajar. Cacat tubuh adalah suatu penyebab kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Sukmadinata (2005: 225) mengatakan.
Keadaan
cacat tubuh akan mempengaruhi belajar. Siswa dengan cacat tubuh biasanya
mengalami tekanan dalam batinnya yang mengakibatkan kurang percaya diri. Oleh
karena itu siswa cacat belajarnya akan sangat terganggu. Anak yang cacat tubuh
hendaknya belajar pada lembaga pendidikan khusus.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadaan jasmani yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah kondisi fisik
normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.
Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera,
anggota tubuh. Selain itu kondisi kesehatan fisik sehat serta segar sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik ada
beberapa hal perlu diperhatikan antara lain makan, minum teratur, olah raga
serta cukup tidur.
b.
Faktor Psikologis
Faktor psikologis mempengaruhi prestasi belajar meliputi
segala hal berkaitan dengan kondisi mental kejiwaan seseorang. Aspek psikis
atau kejiwaan tidak kalah pentingnya dalam belajar dengan aspek jasmaniah. Slameto
(1995: 55) mengatakan ”sekurang-kurangnya ada tujuh faktor mempengaruhi belajar
yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan”
Untuk kelancaran belajar bukan hanya dituntut kesehatan jasmaniah tetapi
kesehatan rohaniah atau psikis pula.
Fauzi (1999: 83) mengatakan ”orang sehat psikisnya adalah
orang terbebas dari tekanan batin mendalam, frustasi, konflik-konflik psikis,
terhindar dari kebiasaan-kebiasaan buruk mengganggu perasaan.” Orang sehat
psikisnya akan merasakan kebahagiaan serta dapat menyerap pelajaran lebih
optimal.
b.
Faktor dari
Luar Individu (Faktor Ekstern)
Prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor di luar diri individu, baik faktor fisik maupun sosial psikologis
pada lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Masing-masing kondisi
lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Munardji
(2004: 132) mengatakan ”lingkugan dibagi dalam dua kategori yaitu lingkungan
sosial serta lingkungan non sosial atau lingkungan alami.”
a. Lingkungan
Sosial
Munardji (2004: 133) mengatakan “lingkungan sosial
adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada (kehadirannya) ataupun
tidak langsung hadir.” Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering
kali mengganggu aktivitas belajar. Menurut Asrori (2008: 162) lingkungan sosial
dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga sebagai
berikut.
(1) lingkungan sosial siswa di rumah meliputi seluruh anggota keluarga
terdiri atas ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya, (2) lingkungan
sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala
sekolah serta karyawan lainnya, dan (3) lingkungan
sosial dalam masyarakat terdiri atas seluruh anggota masyarakat.
Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga memegang peranan
penting bagi perkembangan belajar seseorang. Dalam masalah lingkungan sekolah
Munardji (2004: 138) menjelaskan bahwa ”lingkungan sekolah yang mempengaruhi
keberhasilan belajar adalah lingkungan fisik beserta komponennya seperti kondisi sekolah
serta kelengkapan sarana serta prasarana penunjang proses belajar”.
Segala sesuatu di sekolah akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan belajar seseorang. Lebih lanjut Slameto (1995: 64) mengatakan
bahwa ”faktor sekolah mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan murid, siswa dengan siswa, disiplin sekolah metode belajar,
keadaan gedung serta standar pelajaran.
Sekolah kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana serta
prasarana memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis wajar, akan
sangat mendorong semangat belajar para siswanya. Keadaan demikian akan dapat
memacu prestasi belajar siswa sehingga akhirnya akan menghantarkan pada
keberhasilan suatu poses belajar.
Lingkungan masyarakat siswa atau individu berada juga
berpengaruh terhadap semangat serta aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat
yang warganya memiliki latar belakang pendidikan cukup, terdapat
lembaga-lembaga pendidikan sertan sumber-sumber belajar di dalamnya akan
memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi
mudanya.
Slameto (1995: 69) mengatakan ”pengaruh lingkungan
masyarakat terhadap belajar individu terjadi karena keberadaannya individu
dalam masyarakat.” Semua bentuk kegiatan dalam masyarakat akan berpengaruh
terhadap pola pikir serta motivasi individu dalam belajar.
b. Lingkungan Non
Sosial (Lingkungan Alami)
Lngkungan alami merupakan lingkungan fisik di sekitar
anak berupa berbagai fenomena alam maupun keadaan lingkungan tempat anak hidup.
Lingkungan alami akan membawa dampak besar terhadap prestasi belajar anak.
Apabila kondisi lingkungan mendukung proses belajar anak maka dapat dipastikan prestasi
belajar anak akan maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam
diri siswa itu sendiri dan juga faktor berasal dari luar diri siswa. Kedua
faktor tersebut memiliki hubungan erat. Apabila salah satu faktor baik dari
dalam maupun dari luar tidak mendukung proses belajar maka prestasi belajar diharapkan tidak akan dapat tercapai secara
maksimal. Oleh karenanya, dalam pembelajaran baik faktor intern maupun faktor
ekstern harus benar-benar mendukung proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar