Senin, 09 April 2012

Faktor-faktor yang Mempkengaruhi Belajar


Para ahli telah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Slameto (1995: 54) mengatakan ”faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digulongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor dalam diri individu sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor di luar individu”. Masing-masing faktor tersebut saling terkait satu dengan lainnya sehingga masing-masing faktor harus mendukung serta melengkapi faktor lainnya. Faktor dari dalam merupakan faktor bawaan sedangkan faktor dari luar merupakan faktor pelayanan.
a.                  Faktor dari dalam Diri Individu (Faktor Intern)
Terdapat banyak faktor dalam diri individu atau pelajar yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari individu. Oleh karenanya, di dalam membicarakan faktor intern mempengaruhi prestasi belajar individu dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor jasmani serta faktor rohani atau psikologis.
a.         Faktor Fisiologis atau Jasmaniah
Faktor fisiologis adalah faktor berkaitan dengan kondisi fisik seseorang atau kondisi jasmaniah seseorang. Faktor ini merupakan faktor bawaan dalam diri seorang individu, melekat pada dirinya, serta sebagian menjadi karakteristik dirinya. Slameto (1995: 54) menyebutkan bahwa faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor fisiologis ini ada bersifat permanen seperti cacat tubuh permanen, ada pula bersifat sementara seperti kesehatan.
Faktor jasmani mencakup kondisi serta kesehatan jasmani dari individu. Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya. Dalam proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing serta berkurangnya fungsi dari alat-alat inderanya. Agar orang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi serta ibadah.
Selain dari kesehatan, cacat tubuh juga merupakan faktor penentu dari hasil belajar. Cacat tubuh adalah suatu penyebab kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Sukmadinata (2005: 225) mengatakan.
Keadaan cacat tubuh akan mempengaruhi belajar. Siswa dengan cacat tubuh biasanya mengalami tekanan dalam batinnya yang mengakibatkan kurang percaya diri. Oleh karena itu siswa cacat belajarnya akan sangat terganggu. Anak yang cacat tubuh hendaknya belajar pada lembaga pendidikan khusus.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan jasmani yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah kondisi fisik normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Selain itu kondisi kesehatan fisik sehat serta segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik ada beberapa hal perlu diperhatikan antara lain makan, minum teratur, olah raga serta cukup tidur.
b.        Faktor Psikologis
Faktor psikologis mempengaruhi prestasi belajar meliputi segala hal berkaitan dengan kondisi mental kejiwaan seseorang. Aspek psikis atau kejiwaan tidak kalah pentingnya dalam belajar dengan aspek jasmaniah. Slameto (1995: 55) mengatakan ”sekurang-kurangnya ada tujuh faktor mempengaruhi belajar yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan” Untuk kelancaran belajar bukan hanya dituntut kesehatan jasmaniah tetapi kesehatan rohaniah atau psikis pula.
Fauzi (1999: 83) mengatakan ”orang sehat psikisnya adalah orang terbebas dari tekanan batin mendalam, frustasi, konflik-konflik psikis, terhindar dari kebiasaan-kebiasaan buruk mengganggu perasaan.” Orang sehat psikisnya akan merasakan kebahagiaan serta dapat menyerap pelajaran lebih optimal.
b.                  Faktor dari Luar Individu (Faktor Ekstern)
Prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri individu, baik faktor fisik maupun sosial psikologis pada lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Masing-masing kondisi lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Munardji (2004: 132) mengatakan ”lingkugan dibagi dalam dua kategori yaitu lingkungan sosial serta lingkungan non sosial atau lingkungan alami.”
a.    Lingkungan Sosial
Munardji (2004: 133) mengatakan “lingkungan sosial adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada (kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir.” Kehadiran orang lain pada waktu sedang belajar, sering kali mengganggu aktivitas belajar. Menurut Asrori (2008: 162) lingkungan sosial dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
(1) lingkungan sosial siswa di rumah meliputi seluruh anggota keluarga terdiri atas ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya, dan  (3) lingkungan sosial dalam masyarakat terdiri atas seluruh anggota masyarakat.

Selain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar seseorang. Dalam masalah lingkungan sekolah Munardji (2004: 138) menjelaskan bahwa ”lingkungan sekolah yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah lingkungan fisik beserta komponennya seperti kondisi sekolah serta kelengkapan sarana serta prasarana penunjang proses belajar”.
Segala sesuatu di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang. Lebih lanjut Slameto (1995: 64) mengatakan bahwa ”faktor sekolah mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan murid, siswa dengan siswa, disiplin sekolah metode belajar, keadaan gedung serta standar pelajaran.
Sekolah kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana serta prasarana memadai, terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya. Keadaan demikian akan dapat memacu prestasi belajar siswa sehingga akhirnya akan menghantarkan pada keberhasilan suatu poses belajar.
Lingkungan masyarakat siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap semangat serta aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat yang warganya memiliki latar belakang pendidikan cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan sertan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya.
Slameto (1995: 69) mengatakan ”pengaruh lingkungan masyarakat terhadap belajar individu terjadi karena keberadaannya individu dalam masyarakat.” Semua bentuk kegiatan dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap pola pikir serta motivasi individu dalam belajar.
b.    Lingkungan Non Sosial (Lingkungan Alami)
Lngkungan alami merupakan lingkungan fisik di sekitar anak berupa berbagai fenomena alam maupun keadaan lingkungan tempat anak hidup. Lingkungan alami akan membawa dampak besar terhadap prestasi belajar anak. Apabila kondisi lingkungan mendukung proses belajar anak maka dapat dipastikan prestasi belajar anak akan maksimal.
Berdasarkan  uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar seseorang ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa itu sendiri dan juga faktor berasal dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut memiliki hubungan erat. Apabila salah satu faktor baik dari dalam maupun dari luar tidak mendukung proses belajar maka prestasi belajar diharapkan tidak akan dapat tercapai secara maksimal. Oleh karenanya, dalam pembelajaran baik faktor intern maupun faktor ekstern harus benar-benar mendukung proses belajar mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar