Senin, 09 April 2012

Pengertian Metode Pembelajaran


Secara harfiah metode berarti cara. Djamarah (2006: 46) mengatakan “metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Senada dengan pendapat tersebut, Aly (2008: 19) mengatakan “metode berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelasanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”. Sementara Ramayulis (2001: 2) mengatakan “metode berarti jalan atau cara yang harus dilakui untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan penjelasan arti metode tersebut dapat disimpulkan bahwa metode adalah langkah-langkah atau cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Metode mengatur segala sesuatu yang harus direncanakan, dipersiapkan serta bagaimana melakukan kegiatan sehingga dapat mencapai hasil maksimal.
Istilah metode pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, model, serta prinsip pembelajaran. Istilah metode pembelajaran mempunyai makna lebih luas dari pada strategi, model, maupun prinsip pembelajaran. Aly (2008: 159) mengatakan “metode mengajar adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar”. Metode  pembelajaran adalah suatu pola digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam setting tutorial serta untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Djamarah (2006: 46) mengatakan “dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya tanpa menguasai metode pembelajaran”. Oleh karenanya, dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak harus terpaku menggunakan satu metode, tetapi guru dapat menggunakan metode bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan.
Metode pembelajaran adalah kerangka konseptual melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu serta berfungsi sebagai pedoman para perancang pembelajaran maupun para pengajar dalam merencanakan serta melakukan aktivitas pembelajaran. Kegiatan belajar dirancang dan dilaksanakan dengan penuh keahlian guru dapat menghasilkan suasana serta proses pembelajaran efektif.
Metode pembelajaran merupakan kerangka konseptual menggambarkan prosedur sistematik dalam mengkoordinasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, berfungsi sebagai pedoman guru dalam merancang serta melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola lingkungan pembelajaran. Dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran diperlukan perangkat pembelajaran dapat disusun serta dikembangkan oleh guru.
Metode pembelajaran terdiri atas metode pembelajaran langsung (Direct instruction), metode pembelajaran kooperatif, (Cooperatif learning), metode pembelajaran berdasarkan masalah (Problem based learning), metode pembelajaran diskusi (Discussion), serta metode pembelajaran strategi (Learning strategi).
a.         Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung (direct instruction) adalah pembelajaran dirancang untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif serta pengetahuan prosedural, disusun dengan baik serta diajarkan secara bertahap (step by step). Fatkhurrohman (2009: 91) mengatakan “pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan untuk mengetahui tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedual adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.”
b.        Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Sanjaya (2009: 239) mengatakan “pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan”. Pembelajaran kooperatif juga dinamakan pengajaran teman sebaya.
c.         Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Base Instruction)
Pembelajaran berbasis masalah adalah serangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara alamiah (Sanjaya, 2009: 212). Masalah autentik diartikan sebagai masalah kehidupan nyata ditemukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
d.        Diskusi (Discussion)
Sagala (2011: 208) menyatakan bahwa “diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide atau pendapat dilakukan beberapa orang yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalah dan mencari kebenaran”. Metode diskusi merupakan satu metode belajar bersama dengan cara tukar pikiran.
e.         Learning Strategis
Sagala (2011: 89) mengatakan “pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir serta bagaimana memotivasi diri sendiri.” Pendapat tersebut mengisyarakatkan bahwa pembelajaran hendaknya menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran yang aktif bukan objek pembelajaran pasif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar